Rantauan ke Kampung Inggris
“Jika Engkau Tinggalkan Tempat Kelahiranmu,Maka Engkau akan Temui
Derajat Mulia Di Tempat yang baru”~Imam Syafi’i~
Suatu Kata
ketika mulut dan lidah ini berdampingan kemudian hendak berkata ”Saya ingin
Menyusuri Dunia ini, Saya Ingin Menjelajahi Dunia ini, saya ingin merantau ke
kampung atau Negara orang, saya ingin mandiri dan lain-lain. Disanalah saya
mencoba bertekad untuk bisa meninggalkan kampung halaman saya, dan bermaksud
untuk mencari ilmu lebih banyak yang nanti saya bisa aplikasikan di Negara atau
kampong saya tersendiri. Menginjak kelas 4 SMA Saya memiliki banyak harapan
yang harus saya capai diantaranya mengikuti Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri, Menimba
ilmu bahasa inggris lebih dalam di Pare(Kampung Inggris) dan lain-lain .Yang saya
akan bahas disini mengenai Menimba Ilmu Bahasa inggris lebih dalam di Kampung
Inggris.
Ketika
hendak saya kelas 4 SMA khususnya semester 2 dan angan angan ini sudah saya
impikan 1 tahun yang lalu. Dikarenakan Situasi dan kondisi tidak memungkinkan, maka
saya selalu gagal untuk pergi kesana entah itu karena tidak ada izin orang tua
atau tekadpun belum kuat untuk kesana. Lalu dari sana pun saya mulai menguatkan
tekad saya untuk pergi kesana dan berniat untuk tidak memakai uang orang tua. Ketika
itu saya berniat untuk pergi kesana ketika bulan puasa karena supaya saya bisa
1 bulan disana dan supaya tidak mengganggu sekolah juga. Beranjak Ketika akan
memasuki bulan ramadhan saya dengan 4 orang teman saya bernama Fajar, Nurul, Dikri
mempunyai keinginan untuk pergi ke Pare. Darisanalah saya mulai untuk
menguruskan segala perizininan. Ketika hendak ketemu ust Adi Sastra(Koordinator
Bahasa) saya izin ke Beliau dan beliau berkata:”Kalau Pak kyai Setuju saya juga
ikut setuju”. Dari sebuah perkataannya pun memang berat untuk beliau
mengizinkan saya untuk kesana karena ada pengajian pesantren disini, tapi saya
berfikir kalau bukan sekarang kapan lagi. ketika nanti saya sudah kelas 2 SMA
saya yakin, saya bakal sibuk sekali. Maka dari itulah hanya waktu sekarang saya
Free. Dari sana saya tidak mulai menyerah”Never Give Up” dan saya memutuskan
untuk pergi ke Pak Kyai. Lanjut setelah shalat Isya saya menghampiri pak kyai
sambil salam kepada beliau dan berkata” Bi Hal nastati’ an natakallama ‘ani
syai,Lianna Hadza Syai Muhimmatun Ziddan” lalu pak kyai berkata”au Syaiin ?”
‘Ani tabadulu Tullabi wa ‘ataalamu Fi Pare” kemudian pak kyai berkata ba’din
fakot Ghoddan ba’da shalat Dzuhri.”Saya Bilang”Na’am Bi”. Ketika saya ke pak
Kyai ya itu ilmu yang selalu saya pakai saya harus memakai Bahasa Arab dan Non
Indonesia Kecuali ga ngerti banget. Langsung Besok pun setelah dzuhur saya
langsung menghampiri pak kyai,dan beliau pun mengajak saya ke rumahnya. Di
Rumahnya saya pun berbincang-bincang memberikan alasan yang kuat supaya saya
bisa pergi kesana salah satunya saya memakai metode “Dari Fauzi Untuk Altie”. Karena tujuan saya ke Kampung
Inggris selain memperdalam untuk Bahasa Inggris, ya Saya juga ingin mencari
banyak metode untuk di sekolah saya karena kebetulan saya juga Bagian Bahasa. Darisana
pun pak kyai juga sama kesulitan untuk memberikan izin dan telinga saya pun
paranas gini. Ya Pak kyai bilang”Nanti saya konsultasikan dulu bersama para
asatidz karena saya tidak bisa menentukan oleh sendiri, ya saya sangat
mendukung sekali supaya bahasa inggris kamu lebih lancar”. Darisanalah saya
mulai berdoa dan yakin bahwa pak kyai akan mengizinkan saya untuk kesana. Singkat
cerita setelah pak kyai umroh sekitar hari Senin setelah Haflatul Wada saya pun
kembali menghampiri Pak kyai dan beliau berkata”La basa Idzhab mata
Satadzhab?”Dari sana saya mulai bangga karena pak kyai bilang silahkan pergi
tidak apa-apa. Waw dari sana saya mulai ketawa ketawa sendiri kaya orang udah
dikasih mobil Honda jazz aja.Ya Karena memang ini impian saya dari dulu. Cuman
pak kyai tidak mengizinkan saya untuk pergi 4 orang melainkan hanya saya
sendiri. Tapi darisana saya tidak putus semangat walaupun harus merantau
sendiri SIAPA TAKUT?Kemudian saya mulai untuk mencari Tanda Tangan Koordinator Bahasa,Keamanan,dan
Ketua Bahasa. Tidak lama kemudian saya mendapat persetujuan dari mereka dan
mereka berkata “Harus Membawa Hasil”. Lalu saya pun pulang hari Minggu tanggal
5 dari Ponpes dan Langsung Menuju ke Stasiun Kiara Condong untuk membeli tiket.
Maklum belum pengalaman kali, padahal di Indomaret juga bisa X_X .
Setelah dari stasiun pun saya langsung pulang ke Rumah untuk
siap siap karena akan berangkat pada tanggal 7 tepatnya hari selasa. Saya pun
mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk pergi kesana dengan Dukungan dari
orang tua.
Tidak lama
kemudian, waktu pun telah menghampiriku disana pun saya serasa ingin menangis
atau apalah gitu soalnya suatu impian yang saya dambakan dari mulai SMP pun
telah tercapai. Lalu saya meminta kepada orang tua untuk bisa mengantar saya
kesana, namun permintaan saya tidak di acc karena mereka sibuk. Tetapi itu
bukan berarti menjadi penghalang ataupun bumerang bagi saya. Ya begitulah sudah
Alhamdulillah dan bersyukur sudah dapat izin dari mereka juga yang asalnya
memang tidak diizinkan sama sekali karena saya berangkat sendiri.Alhasil saya
pun berangkat ke Stasiun KiaraCondong bersama paman saya dengan mengenakan
mobil. Kemudian Alhamdulillah saya sampai disana pada pukul 16.00 WIB dalam
artian sebelum pemberangkatan Alhamdulillah saya sudah berada disana. Tak lama
menunggu paman saya pun langsung pulang kembali dikarenakan takut macet di
perjalanan.Rasa Lapar pun mulai menyengat terhadap badan saya, tidak ada satu
pun makanan yang saya dapat makan dikarenakan lagi puasa. Tapi tidak apalah
cuman sebentar lagi 2 jam lagi kurang lebih saya bisa bebas menyantap apapun
yang saya inginkan disini.
Lalu setelah
lama memikirkan masalah makan saya pun langsung bergegas menunaikan shalat
ashar terlebih dahulu di mushalla yang memang kecil. Tetapi rasa syukur ini
masih tetap ada dalam hati saya karena masih ada mushalla disini lah kira saya
di luar negeri ? berdegap saya pun dalam hati dibarengi dengan tertawa yang
terbahak bahak tapi dalam hati. Waktu pun terus berlalu, tidak lama dari sana
datang seorang ibu-ibu yang menghampiriku dan bertanya”De mau kemana?Mau naik
gunung udah bawa tas kaya gitu? Ini kan lagi puasa ? ga cape napa?” lalu dengan
lantang saya jawab”Eh ibu ini itu bukan buat naik gunung tapi mau belajar
bahasa inggris bu ke pare Kediri Jawa Timur karena tidak ada Koper ya saya
pakai ini aja bu”Sambil tersenyum manis terhadap ibu tersebut. ”Oh kirain mau
ke gunung de,berangkat sendiri? Tidak dianter sama orang tua?”saya pun
menjawab”haha iya ibu gapapa lah saya ingin mandiri bu tidak ingin menyusahkan
orang tua”lalu ibu itu menjawab”bagus de semoga sukses ya disana”terakhir saya
menjawab”Amiinn ibu amiin”. Setelah sekitar 10 menit bercakap-cakap dengan
ibu-ibu tadi tak terasa akhirnya waktu menunjukkan kepada adzan maghrib dan
adzan maghrib pun berkumandang. Saya pun bergegas ke tempat makan di daerah
sana karena sudah lama menahan rasa lapar ini. Setelah makan saya pun langsung
membawa bekal dalam artian beli makan kembali untuk nanti makan sahur di dalam Kereta
soalnya dalam kereta itu biasanya mahal. Jam keberangkatan pun akan tiba tapi
sebelum itu saya bergegas shalat maghrib terlebih dahulu. Selang beberapa menit
pemanggilan pun tiba untuk pemberangkatan yang menggunakan kereta Kahuripan. Saya
pun langsung berbaris untuk menunjukan KTP(Kartu Tanda Pelajar)saya kepada
pegawai Kereta tersebut,setelah pemeriksaan tiket dan KTP pun selesai akhirnya
saya keluar dari sana dan sambil tertawa-tawa karena tidak lama lagi saya akan
menginjakkan kaki di Jawa Timur dengan sebatang kara. Tetapi sebelum naik
kereta saya pun bingung dimana gerbong saya? Karena jujur ini baru pertama
kalinya saya naik kereta dan kebetulan sendiri.Tapi saya ingat bahwa”Malu
Bertanya sesat di jalan”,saya langsung bawel terhadap pegawai disana dan dia
menunjukkan terhadap gerbong itu. Dan saya pun masih kebingungan dalam mencari
No tempat duduk saya dan ternyata no nya itu di belakang punggung saya. Saya
langsung bergegas duduk dan Alhamdulillah dekat dengan kaca karena itu yang
saya inginkan ketika Sunrise pun tiba saya bisa melihatnya dengan jelas.
Di dalam Kereta
Tak lama kemudian kereta pun
berangkat dengan sunyinya malam dan dinginnya cuaca di dalam kereta tersebut
tak pernah terpikir dalam bayangan saya bahwa saya bisa pergi ke Jawa Timur
dengan sendirinya. Saya berkata dalam hati”Seorang Fauzi yang berasal dari anak
manja yang kemana-mana harus dianter oleh orang tua karena tidak ada keberanian
sama sekali dalam dirinya dan ternyata sekarang berani untuk bisa menginjakkan
kaki di Kota orang dengan sebatang kara yang paling penting ini perdana saya
naik Kereta Api”. Yang paling menyedihkan ketika saya berada di dalam kereta
mungkin dikarenakan tidak adanya Handphone Android karena kebetulan HP saya
rusak tapi ya saya memberanikan diri saya untuk pergi kesana dengan HP cinitnit (Hp Bukan Android/Hp Zaman
dahulu lah). Saya pun tertidur lelap disana dan bangun bangun itu shubuh tapi
tidur juga tidak nyenyak. Ya gimana mau nyenyak orang tidur sambil duduk.Sahur
pun telah tiba saya langsung membuka bekal saya yang telah saya bawa dari
stasiun beberapa jam yang lalu. Karena di sekeliling saya tidak ada orang, langsung
saya makan saja tanpa menawari sana sini.Badan saya pun mulai terasa dingin
sekali dan saya langsung beli Kopi di dalam kereta tersebut dan akhirnya rasa
dingin tersebut terhalang oleh Kopi yang menghampiri. Lalu saya pun langsung
shalat shubuh dengan cara duduk, setelah itu langsung bergegas tidur kembali
dan bangun ketika Sunrise pun menyambut bangunku di pagi ini.
Assalamualaikum Kampung
Inggris Pare,Kediri,Jawa Timur
Hati ini pun mulai merasa bangga dan
senang tak tau kenapa?. Harusnya saya itu tiba disana sekitar pukul 10.00 tapi
ngaret nya minta ampun sampai saya tiba disana pukul 11.30. Sampailah saya
disana dengan menyebutkan sebuah kalimat dalam hati ini”Assalamualaikum Jawa Timur”.Dari sana pun saya tidak langsung ke
Pare tapi saya shalat terlebih dahulu sambil mendinginkan diri ini yang
tersengat oleh panasnya sinar Matahari. Tak jauh dari Stasiun,masjid pun terlihat
dan saya melaksanakan shalat dzuhur disana dan bertemu salah seorang Siswa
Al-Azhar Pare. Dia sedang kursus bahasa arab disana tetapi lagi main lalu saya
bertanya dari sini arah ke pare lewat mana?. Dia menjelaskan secara rinci, Saya
tiru perkataan dia langkah pertama naik becak dulu ke depan Raider, tapi saya
tidak berkata kesana ke si amang becanya tetapi langsung saja mau ke Pare bang.
Waw ternyata dia tidak bisa bahasa Indonesia tetapi Bahasa Jawa yang sangat
medok sekali,saya pun kebingungan dan tanpa banyak Tanya saya langsung Pare
gitu aja lah. Amang becak itu pun langsung mengantarkan saya ke tempat mobil
angkutan khusus ke Kampung Inggris Pare.Tidak lama menunggu mobil itu pun
langsung berangkat dan di dalamnya terdapat 1 cowo 5 cewe,buset dah tapi tidak
apa apa lah orang saya di depan ini.Sekeliling jalan pun mulai saya lihat dan
tulisan pun telah berbeda dengan Cianjur yaitu disini kebanyakan pake huruf
“O”.Kebudayaan baru pun mulai saya temui disini, disinilah saya bisa menghargai
perbedaan satu sama lain dalam arti Bhineka Tunggal Ika. Tidak lama kemudian, akhirnya
tempat wisata yang ingin saya kunjungi pun ada di depan mata yaitu Simpang Lima
Gumul, Kediri. Kata si amang pun ini itu adalah Ikon Kendiriyang menyerupai Arc
De Teriompe di Paris, France jadi kalau main kesini kaya main ke perancis aja
katanya.
Saya pun mulai merasa sangat bahagia melihat bangunan yang
besar dan kokoh ini sebagai Ikon Kediri bisa saya lihat dengan mata kepala
sendiri tetapi saya tidak bisa langsung di poto disana karena saya harus segera
sampai terlebih dahulu di Kampung Inggris.
Saya langsung berkenalan dengan banyak orang dari sana
ternyata mereka kebanyakan luar pulau jawa dan bahasanya pun aneh aneh, tetapi
disini kita menggunakan bahasa inggris jadi saya pun bisa paham. Setelah itu
saya pun bertemu dengan orang dari Jawa Barat tepatnya di Bandung saya langsung
berbincang-bincang dengannya karena dia senior saya yang berada di level
Intermediate. Setelah itu saya langsung berisitirahat di kamar setelah beberapa
jam perjalanan yang saya lalui mulai dari berangkat hingga sampai ke tempat
tujuan. Disana saya 1 kamar bersama Bang Danang dan Yoga, mereka sangat baik
sekali kepada saya dan selalu menerangkan dan menjelaskan selak beluk tentang
pare karena mereka udah lumayan lama disini. Malam pun tiba saya langsung ke
masjid untuk melaksanakan Shalat Tarawih dan ternyata setelah shalat tarawih
ada pembenahan materi mengenai Entrepreneur sekaligus perkenalan satu sama
lain. Mereka pun datang dari pelosok-pelosok Indonesia diantaranya dari Aceh, Makassar,
Jambi dan lain-lain. Saya pernah berfikir mungkin sekarang saya hanya bisa
mempunyai teman luar pulau tapi suatu saat nanti LUAR NEGERI. Jam 09.00 pun tiba
saya langsung mengunjungi tempat kursus saya yang lokasinya tidak jauh dari
Camp saya. Ternyata disana sudah banyak orang-orang yang berbondong-bondong
membawa Tas Hijau Brilliant yang isinya ada Pulpen, buku dan lain lain. Tanpa
ada rasa malu saya langsung berkenalan dengan mereka diantarnya Fauzan,Abul,Sri
dan lain-lain.
Materi pun di jelaskan oleh Founder dan CEO Brilliant nya
langsung yaitu Mr.Bie, beliau menjelaskan materinya sangat jelas dan akurat. Sampai
kami pun bersemangat untuk bisa menjadi Entrepreneur Muda karena berkisar dari
cerita beliau yang sangat pedih. Dan beliau pun berkata”Majulah tanpa
menyingkirkan, Naiklah tanpa menjatuhkan, Jadilah baik tanpa menjelek-jelekan
orang lain dan benar tanpa menyakitkan”, kata-kata itulah yang sangat menyentuh
hati saya untuk bisa lebih bangkit dalam meningkatkan semangat untuk sukses
dalam hidup ini. Setelah beres materi pun kami di perbolehkan untuk pergi ke
Camp masing-masing dan ketika saya bertanya ternyata mereka itu tidak semuanya
di Camp melainkan di HomeStay. Biasanya kalau tinggal di HomeStay itu lebih
mahal tapi lumayan enak kaya rumah sendiri. Tapi apa daya dengan saya uang saja
pas-pasan jadi seadanya aja yang penting ilmu masuk dan nyerap ke dalam otak
ini. Setelah berbincang-bincang dengan mereka saya langsung pergi ke kamar
untuk kembali ke dalam mimpi setelah beberapa waktu saya menuntaskan materi
tersebut.
Merantaulah…Kau akan
mendapat pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan! ~Imam Syafi’i~
Waktu sahur
pun telah tiba dan beberapa teman membangunkan saya untuk sahur bersama.Tanpa
susah saya langsung bangun,lalu kita pun langsung mencari Kantin yang murah
untuk mengisi perut ini. Ternyata kita menemukan kantin itu yang harganya murah
banget,memang di Kampung Inggris itu makan itu sangat murah dibandingkan di
kalangan rumah saya. Ketika saya makan Telur, Tempe, Mie, Kerupuk dan nasi, saya
hanya bayar 5.500 padahal saya sudah bawa uang sekitar 20.000 dari Camp itu. Dari
sanalah saya mulai bisa irit karena uang yang berkecukupan ini. Waktu pagi pun
tiba setelah shalat subuh saya langsung bersiap-siap untuk mengikuti Morning
Expression, anak-anak camp pun kumpul tapi sebelum itu agak sedikit deg-degan
dikarenakan saya akan dikenalkan ke mereka dan langsung menggunakan bahasa inggris.
Saya malu lah masih baru disini,dan saya kira mereka bahasa inggrisnya sudah
Waw gitu.Langsung saya di panggil oleh gurunya dan di suruh untuk melakukan
perkenalan, diantarnya yang saya kenalkan yaitu nama,kelas, sekolah, kota, cita-cita,
hobi dan lain lain. Dan yang tidak disangkanya ketika mereka mendengarkan
Accent bahasa inggris saya mereka langsung kagum dan menyangka bahwa saya sudah
mahir berbahasa inggris. Disana pun saya sedikit salting dan malu juga sih
soalnya masih anak baru disini. Setelah mengikuti Morning Expression saya
langsung mandi dan pergi ke tempat kursus tetapi kursus pun belum di mulai
karena akan diadakannya seminar dari BC Education khususnya APU University
Malaysia di Brilliant. Seketika itu pun saya langsung bahagia karena ada
seminar kuliah ke luar negeri disini. Sambil mengisi waktu luang saya, saya pun
berkenalan dengan beberapa teman disana. Ternyata memang orang yang berasal
dari Jawa Barat itu hanya ada 1 atau 2 paling. Pengumuman pun berlangsung
tentang pembagian kelas yang diadakan pada pukul 13.30. Saya ingin ikut test
terlebih dahulu walaupun bahasa inggris saya masih minim. Ternyata test pertama
yaitu Menerjemahkan dan test keduanya Speaking oleh orang barat langsung yaitu
Ms.Claudia(Portugal), Ms.Patricia(Germany) dan Ms.Chopa yang sangat cantik
mirip orang asia tapi dia berasal dari Bulgaria.Ketika itu saya langsung di
Test oleh salah satu dari mereka dan saya memilih ke Ms.Patricia karena ingin
lebih tau mendalam tentang Germany. Pertanyaan pun diutarkan olehnya dan
pertanyaan terakhir membuat saya semakin semangat menjawab:”Ever you think that
you want to study at Germany?”langsung saya jawab:”Yes I ever think like that,I
wanna study at Berlin dan I want to take International Relations Major there”. Ms.Patricia
pun langsung kagum melihat pernyataan saya karena memang itu impian saya untuk
bisa melanjutkan kuliah di LUAR NEGERI. Setelah test pun berlangsung saya
merasa sangat senang sekali karena bisa langsung tau sedikit tentang Germany
melalui orang Germany-nya langsung. Saya bergegas ke Camp kembali untuk belajar
dan beristirahat dikarenakan belum ada materi yang masuk hanya saya pengetesan
untuk penentuan level entah itu Beginner, Intermediate atau Advanced. Harapan
saya pun saya bisa masuk ke intermediate biar tidak terlalu mengulang lama
disini, karena waktu saya hanya 1 bulan dan tidak lama. Hasil pun akan dimumkan
besoknya dan langsung di tempel di Majalah Dinding Brilliant English Course.
Ms.Patricia(Germany)
Tempatnya pun Outdoor dan yang bikin saya kagum itu sangat
unik sekali yaitu dihiasi payung-payung yang bergelantungan di atas kursi
mungkin salah satu tujuannya biar tidak panas. Tapi dikarenakan suasana disana
sangat panas menurut saya itu tidak ada pengaruhnya sedikitpun. Lalu saya
mengambil tempat duduk di barisan ke tiga supaya tidak terlalu dekat dengan
panggung, karena kalau ngantuk atau apa pasti malu lah. Tidak lama kemudian
para peserta seminar pun berdatangan dan diberi sebuah brosur mengenai APU
University.Mereka pun mengambil tempat duduknya masing-masing.Seminar pun dimulai,
lalu saya memperhatikannya dengan sangat jeli karena mungkin ini bisa menjadi
suatu celah buat nanti saya bisa kuliah ke LUAR NEGERI. Beberapa ATK pun saya
bawa supaya bisa menulis ketika ada hal penting yang harus saya catat.Teman
pinggir saya kelihatan sangat ngantuk, tak tau kenapa mungkin informasi ini
kurang penting baginya lain halnya dengan saya. Setelah sekian lama
mendengarkan beberapa informasi yang disampaikan oleh Narasumber langsung dari
Malaysia ternyata kuliah ini beasiswanya hanya 50% dalam artian tidak
menanggung semuanya.Dari sana pun saya mulai tidak tertarik tapi yang paling
penting saya tidak tertarik itu karena disana semua jurusan tentang IT. Banyak
beberapa Mahasiswa S1 yang ingin kesana dan banyak bertanya tentang universitas
tersebut tapi apa boleh buat kalau tidak beasiswa. Ya mungkin mereka ada banyak
dana buat pergi kesana sedangkan saya?. Jadi lebih baik berusaha terlebih
dahulu untuk mendapatkan beasiswa karena tuhan pun maha adil terhadap hambanya
yang berusaha ingin mewujudkan impiannya itu. Tapi tak lama kemudian setelah
saya lihat kebelakang peserta
semakin banyak ,dari
berbagai institusi datang ke Brilliant EC.
Waktu pun menunjukan pukul 16.00, saya pun langsung bergegas menuju camp untuk beristirahat dan menunaikan shalat Ashar.
Meraih Beasiswa Ke Luar
Negeri itu tidak selalu tentang seberapa pintar seseorang melainkan seberapa
baik persiapan yang sudah dilakukan~Budi Waluyo~
Tiba
akhirnya waktu yang ku tunggu setelah sekian lama mengidamkan sesuatu yang ku
inginkan yaitu belajar bahasa inggris di Kampung Inggris. Pagi setelah Morning
Expression pun dilaksanakan saya langsung bersiap-siap dan memakai baju
Brilliant yang sangat Unik dan lumayan kece lah. Tidak menunggu waktu lama dan
tidak terlalu bertele-tele juga saya langsung bergegas berangkat kesana karena
ingin langsung berkenalan dengan teman-teman saya terutama cewe. Ketika sampai
disana akhirnya saya disapa oleh teman teman sekelas saya dan kita pun saling
berkenalan, ternyata amazing-nya Alhamdulillah diantara mereka ada yang
mesantren 4 orang dan nama pesantrennya mirip sekali dengan pesantren saya. Kalau
pesantren saya itu Al-Ittihad kalau mereka Al-Ettihad. Kami pun sedikit
bergurau tentang Bahasa Arab karena mereka juga paham bahasa arab. Tidak lama
kemudian saya langsung menuju ke arah wanita dan berkenalan dengan mereka
diantaranya ada Sri(Makassar), Fina(Banjarmasin), Kartina(Biora) dan lain-lain.
Mungkin diantara mereka banyak yang jago bahasa inggrisnya tetapi
seorang Fauzi tidak
boleh takut dalam menghadapi semua itu.
Pembelajaran pun di mulai dengan pelajaran Speaking,
Vocabularies, Pronunciation dan Grammar. Tetapi disini saya lebih focus
terhadap speaking karena ini yang saya ingin kuasai terlebih dahulu dan
speaking pun ada sangkut pautnya dengan Pronunciation. Guru Speaking saya yaitu
Mr.Jey, Pronunciation Mr.Rifa, Vocabularies Ms.Rina, Dan Grammar Ms.Lia. Mereka
sangat ramah sekali dan bersemangat mengajarkan bahasa inggris kepada kami
sampai ketika sakitpun mereka masih tetap mengajar kami. Karena di Kampung
Inggris itu tidak hanya murid nya yang bersungguh-sungguh tetapi gurunya juga
bersungguh-sungguh ingin membuat muridnya menjadi mahir dalam berbahasa
inggris. Otak ini terkadang pusing ketika di suruh menghafal puluhan mufradat,
tapi diri ini tak pernah lelah karena ini cobaan yang harus ku lalui terlebih
dahulu sebelum saya bisa mahir dalam berbahasa inggris dan pergi ke LUAR
NEGERI.Untuk timing saya disana yaitu Pagi pukul 06.00 Speaking, 14.00
Pronunciation, 16.00 Speaking dan malam setelah shalat isya yaitu Grammar. Jadi
dari pagi setelah speaking saya tidak ada kerjaan sama sekali melainkan mencari
informasi dan belajar tambahan ke senior ataupun ke bule. Karena sedang bulan
puasa saya pun pernah tidur ketika sudah speaking tapi ketika bangun suka
menyesal sendiri entah kenapa, mungkin karena waktu yang telah ku buang
membuatku agak sedikit sedih tidak mengikuti pelajaran tambahan ataupun belajar
ke bule. Selepas dari sanapun saya selalu ingin bertanya kepada bule ataupun
sharing mengenai beasiswa kesana, tetapi bulenya sibuk, mungkin di lain waktu
saya akan bisa menemuinya dan berbincang-bincang dengannya. Yang saya ingin
cukup tau dalam terlebihnya mengenai Jerman karena saya pernah berfikir untuk
melanjutkan ke Jerman dan yang membuat saya sedikit down adalah bahasanya
disana jarang memakai bahasa inggris dan jarang orang yang mengerti bahasa
inggris karena disana menggunakan Bahasa Jerman.Tidak beda jauh dengan
Indonesia,Thailand,Turkey,France dan lain-lain, yang memang bahasanya itu
mempunyai bahasa sendiri dan tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa
sehari-harinya. Tetapi sedikit-sedikit pun saya sudah belajar bahasa perancis,
turkey, jerman, dan jepang bahkan turki, ya walaupun memang susah dan sulit
dipahami tapi kan”Where There’s a will there’s a way”. Inti dari semua intinya
mah bagaimana kita menghadapi hal tersebut apabila kita ingin maka kejarlah
tetapi apabila kita menyerah di pertengahan itu yang akan menyebabkan kita
malu. Maka dari itu tiada tara dan tiada henti untukku bisa menaklukan semua
bahasa di dunia ini. Karena ada sebuah pepatah mengatakan “Dengan bahasa-lah
kita bisa mengubah dunia”. Keep fighting in every something that come to you.
The Building such as Arc de Teriomphe in Paris, It’s Simpang Lima
Gumul
Memasuki
hari sabtu dan minggu para siswa pun berbondong-bondong untuk menyusuri
beberapa tempat wisata di Kediri dikarenakan pada hari tersebut hamper semua
institusi libur. Jadi otomatis tidak ada kerjaan melainkan jalan-jalan dan lain
sebagainya. Adapun tempat-tempat di Kediri diantaranya Simpang Lima, Gua
Surowono, Jatim Park, Gua Maria, dan lain-lain. Hingga suatu hari saya bersama
teman camp saya akan menyusuri tempat tempat tersebut diantara tempat di Kediri
yang paling waw adalah Simpang Lima Gumul. Karena tempat tersebut mirip sekali
dengan Arc De Teriompe yang berlokasi di Paris, Perancis. Sampai ada orang sana
bilang kalau kita berfoto di simpang lima seperti di poto di perancis saja.
Tidak lama kemudian saya pun langsung kontak mobil angkutan kampong inggris
untuk mengantarkan kita kesana dan Alhamdulillah supirnya pun bisa mengantar
kita ke 3 tempat yaitu Simpang Lima, Gua Surowono dan Gua Maria. Dasar Kediri
kali ya banyak sekali gua disini, tetapi semoga ini bisa menjadi bermanfaat dan
banyak wawasan untuk saya dan kawan-kawan lainnya. Kami berangkat kesana
berjumlah 13 orang dalam 1 mobil, lumaya panas juga sih dan haus tentunya
dikarenakan sedang puasa. Berangkatlah kami dari depan camp dan akan menuju
tujuan pertama yang telah saya tunggu-tunggu 1 tahun kebelakang yaitu Simpang
Lima Gumul. Ternyata bangunan tersebut lumayan jauh sekitar 1 jam dari camp
saya sampai ada yang tidur di mobil dan ngantuk. Ya wajarlah orang kita semua
lagi berpuasa. Tak jauh dari pandangan sekitar 5 M, saya pun bisa melihat
betapa indah dan besarnya Simpang Lima dan segera ingin keluar cepat berfoto
disana. Mobil pun diparkirkan, lalu kami lewat jalan bawah tanah untuk bisa
sampai ke Simpang Lima. Beberapa menit dari parkiran akhirnya saya pun sampai
di Simpang Lima dan langsung melihat ke atas betapa indah dan megahnya bangunan
ini. Konon kata bangunan ini dibuat oleh Belanda ketika masa penjajahan
Belanda. Lalu banyak relief-relief dan gambar-gambar dalam dindingnya itu yang
menjelaskan tentang rakyat Kediri zaman dahulu.
Gua Maria, suatu tempat
yang salah kita masuki kayanya
Tepat setelah berkunjung ke Simpang Lima, kami pun langsung melanjutkan
berkunjung ke 2 gua yang satu Gua Maria dan yang satu lagi saya lupa namanya
tetapi itu hanyalah suatu gua kecil yang tidak ada isinya. Tetapi kalau gua
maria itu ada patung bunda marianya yang biasa di pakai sembahyang oleh orang
non muslim. Lucu nya itu ketika kita masuk kesana kita tidak tau tuh bahwa gua
maria itu gua tempat sembahyang, yang ada di pikiran kita itu hanyalah sebuah
gua untuk tempat wisata. Dan ternyata tidak kita salah masuk dan ketika itu
kebetulan pada hari minggu yang alhasil itu lagi banyak yang beribadah. Dengan
berbekal wajah tanpa dosa alias WATADOS kami pun biasa saja masuk dan sedikit
melihat budaya orang untuk mengetahuinya tapi tidak untuk mempelajarinya. Keadaan
dan suhu disanapun lumayan enak dan sejuk dikarenakan banyak sekali pepohonan
yang tertera di dalamnya. Serta banyak pula patung yesus yang ceritanya dari
awal sampai akhir cuman itu semua diragukan kebenarannya. Tapi masa bodoh buat
kami tidak ada sedikit masalah pun bagi kami karena lakum dinukum waliyadin.
Setelah seberapa lama kita mengelilinginya kita pun lelah dan langsung
istirahat untuk kembali ke Asrama.
Penyongsongan Kebersamaan Kawan
Tiba ketika hari Free pun akan kita lakukan untuk buka bersama, cuman bermodal 10.000 saja dan panitia penyelenggara pun langsung beli bahan-bahan dari subuh pula. Dikarenakan saya ada Job yang harus di kerjakan jadi saya tidak bisa membantu melainkan melahap saja. Enak sekali ternyata ! .Tiba pukul 4 Sore saya langsung pergi ke kamar untuk sedikit membantu pekerjaan yang belum terselesaikan, ternyata lumayan masih banyak dan al hasil saya bisa membantu mereka. Setelah itu pun kami persiapkan di tempat biasa kita belajar yang berada di Camp, waktu berbuka pun menyongsong dan kita pun langsung menyantap makanan itu dengan lahap.
Karimun Jawa's Class selalu terdepan ^_^
Di hari-hari kesibukan kita bersama sebagai kelas yang memang asik dan selalu ramai, kita pun akan mengadakan beberapa agenda setelah sekian lama kita di hantam dengan belajar dan belajar yaitu untuk Berfoto bersama dan Jalan-jalan ke kota Kediri. Keseharian kita selain belajar adalah bercanda tak lewat saya sampaikan kepada mereka suatu cerita tentang dirisaya dan juga mereka sendiri.
Tepat pada hari minggu pun kita sudah menyusun rencana untuk pergi ke Simpang Lima Gumul Kediri bersama, walaupun memang saya sudah kesana bersama teman Camp, tapi suasana ini berbeda dikarenakan saya bersama teman kelas sekarang dan ada cewenya. Berangkatlah kami dengan menggunakan Kol dengan menyewa 1 kol putra dan 1 kol putri. Sesampainya disana kami seperti biasa langsung take a picture dan diakhiri dengan poto bersama dengan mengenakan Banner Brilliant.
Di hari setelah itu, kita langsung bergegas kembali untuk ke photo studio untuk berfoto bersama. Bersiap-siaplah kami dengan memakai pakaian rapih dan tampan. Sama seperti saya tampan dan optimis elah pede amat. Meski dengan berkendaraan sepeda karena dekat tapi itu semua membuat persahabatn kita semakin erat dikarenakan banyak yang jatuh karena berbalapan kecuali saya karena Rider kali. Sampailah kami disana tanpa banyak tanya kami langsung masuk studionya dan mulai untuk berekspresi segila mungkin.
Tiba saatnya dimana mereka harus pulang karena jangka waktu mereka dengan 3 orang yaitu saya dan 2 teman lainnya itu berbeda waktu. Mereka 2 minggu sedangkan kita 1 bulan, kami pun berpisah dan mereka meninggalkan kita duluan. Alhasil kita tersisa 3 orang lagi sungguh menyedihkan sangat. Tapi ketika itu pun kita diajak untuk Debat dengan orang asing yaitu Miss Claudia dari Portugal, Miss Chopa dari Bulgaria dan Miss Patricia dari Jerman.
Setelah itu pun keesokan harinya Miss Claudia dari Portugal langsung memanggil saya dan mengajak ngobrol mengenai study ke Portugal. Ia mengutarakan beberapa beasiswa yang tertera disana tetapi kebanyakan nya Parsial dalam artian tidak Full. Tapi alhamdulillah dan tidak apa-apa karena pengetahuan saya pun bisa bertambah.
Lalu sekitar jam 2 siang Miss Chopa dari Bulgaria memanggil saya karena pada waktu itu saya mendapat gelar The Best Speaker darinya dan ia mengajak saya untuk kencan edassss. Bukan kencan sih cuman makan malam karena itu sebuah Apresiasi yang ia berikan kepada saya.
Berangkatlah kami setelah shalat tarawih ke Cafe yang memang bisa di bilang paling mahal di Kampung Inggris banyak duit banget nih bule. Saya hanya tersenyum dan bersyukur bisa makan gratis dikarenakan kantong ini sangat kosong sekali.
Perjalanan Ke Gunung Kelud
Hari libur pun menyongsong kami, Kami segenap anggota dari Camp 6 akan mengadakan perjalanan ke gunung kelud. Waktu demi waktu yang berlalu dan hari pun tampak cerah untuk kami kesana. Walaupun sedang puasa tapi travelling itu adalah hobi saya mau ke gunung mau kemanapun saya tetap kuat. Dengan memakai Mobil Kol sewaan kami pun beranjak kesana ke gunung Kelud. Setelah sekitar 1 jam Sampailah kami disana.
Lelah pun menyertai kami dan bukan main lelah nya itu dan yang bikin saya sendiri pusing karena setelah pulang dari Gunung Kelud saya harus langsung mengikuti Ujian Mingguan yaitu untuk presentasi. Tanpa berfikir panjang saya beranikan diri karena memang sudah biasa
Hari terakhir yang menyongsong
Setelah kurang lebih saya hidup di Kediri, Jawa Timur untuk belajar bahasa inggris di Kampung Inggris akhirnya tibalah saatnya dimana saya harus pulang. Dan sebelum pulang yaitu saya mengambil sertifikat terlebih dahulu dan berdoa supaya mendapat nilai yang terbaik. Setelah saya lihat alhamdulillah dari 4 kategori semua nilai A. Syukur alhamdulillah tidak memalukan membawa sertifikat itu ke hadapan orang tua.
Setelah itu saya langsung bersiap-siap dan pulang ke kampung halaman dengan mengenakan kereta. Selamat tinggal Kediri semoga suatu saat nanti saya di beri kesempatan untuk menginjakkan kaki disini kembali.
"Percayalah suatu saat nanti kita bisa kembali kepada apa yang kita inginkan ! Jangan menyesal hanya sifat sementara ! Karena dunia ini pun bersifat sementara" ~Fauzi Wahyu Zamzami~