Copyright : http://fauzizamzami.blogspot.com/2012/11/cara-menggerakkan-judul-blog.html#ixzz3svGYvqWh

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 28 April 2017

Jejak Zamzami Step 11

Rantauan ke Kampung Inggris
“Jika Engkau Tinggalkan Tempat Kelahiranmu,Maka Engkau akan Temui Derajat Mulia Di Tempat yang baru”~Imam Syafi’i~
            Suatu Kata ketika mulut dan lidah ini berdampingan kemudian hendak berkata ”Saya ingin Menyusuri Dunia ini, Saya Ingin Menjelajahi Dunia ini, saya ingin merantau ke kampung atau Negara orang, saya ingin mandiri dan lain-lain. Disanalah saya mencoba bertekad untuk bisa meninggalkan kampung halaman saya, dan bermaksud untuk mencari ilmu lebih banyak yang nanti saya bisa aplikasikan di Negara atau kampong saya tersendiri. Menginjak kelas 4 SMA Saya memiliki banyak harapan yang harus saya capai diantaranya mengikuti Pertukaran Pelajar ke Luar Negeri, Menimba ilmu bahasa inggris lebih dalam di Pare(Kampung Inggris) dan lain-lain .Yang saya akan bahas disini mengenai Menimba Ilmu Bahasa inggris lebih dalam di Kampung Inggris.
            Ketika hendak saya kelas 4 SMA khususnya semester 2 dan angan angan ini sudah saya impikan 1 tahun yang lalu. Dikarenakan Situasi dan kondisi tidak memungkinkan, maka saya selalu gagal untuk pergi kesana entah itu karena tidak ada izin orang tua atau tekadpun belum kuat untuk kesana. Lalu dari sana pun saya mulai menguatkan tekad saya untuk pergi kesana dan berniat untuk tidak memakai uang orang tua. Ketika itu saya berniat untuk pergi kesana ketika bulan puasa karena supaya saya bisa 1 bulan disana dan supaya tidak mengganggu sekolah juga. Beranjak Ketika akan memasuki bulan ramadhan saya dengan 4 orang teman saya bernama Fajar, Nurul, Dikri mempunyai keinginan untuk pergi ke Pare. Darisanalah saya mulai untuk menguruskan segala perizininan. Ketika hendak ketemu ust Adi Sastra(Koordinator Bahasa) saya izin ke Beliau dan beliau berkata:”Kalau Pak kyai Setuju saya juga ikut setuju”. Dari sebuah perkataannya pun memang berat untuk beliau mengizinkan saya untuk kesana karena ada pengajian pesantren disini, tapi saya berfikir kalau bukan sekarang kapan lagi. ketika nanti saya sudah kelas 2 SMA saya yakin, saya bakal sibuk sekali. Maka dari itulah hanya waktu sekarang saya Free. Dari sana saya tidak mulai menyerah”Never Give Up” dan saya memutuskan untuk pergi ke Pak Kyai. Lanjut setelah shalat Isya saya menghampiri pak kyai sambil salam kepada beliau dan berkata” Bi Hal nastati’ an natakallama ‘ani syai,Lianna Hadza Syai Muhimmatun Ziddan” lalu pak kyai berkata”au Syaiin ?” ‘Ani tabadulu Tullabi wa ‘ataalamu Fi Pare” kemudian pak kyai berkata ba’din fakot Ghoddan ba’da shalat Dzuhri.”Saya Bilang”Na’am Bi”. Ketika saya ke pak Kyai ya itu ilmu yang selalu saya pakai saya harus memakai Bahasa Arab dan Non Indonesia Kecuali ga ngerti banget. Langsung Besok pun setelah dzuhur saya langsung menghampiri pak kyai,dan beliau pun mengajak saya ke rumahnya. Di Rumahnya saya pun berbincang-bincang memberikan alasan yang kuat supaya saya bisa pergi kesana salah satunya saya memakai metode “Dari Fauzi  Untuk Altie”. Karena tujuan saya ke Kampung Inggris selain memperdalam untuk Bahasa Inggris, ya Saya juga ingin mencari banyak metode untuk di sekolah saya karena kebetulan saya juga Bagian Bahasa. Darisana pun pak kyai juga sama kesulitan untuk memberikan izin dan telinga saya pun paranas gini. Ya Pak kyai bilang”Nanti saya konsultasikan dulu bersama para asatidz karena saya tidak bisa menentukan oleh sendiri, ya saya sangat mendukung sekali supaya bahasa inggris kamu lebih lancar”. Darisanalah saya mulai berdoa dan yakin bahwa pak kyai akan mengizinkan saya untuk kesana. Singkat cerita setelah pak kyai umroh sekitar hari Senin setelah Haflatul Wada saya pun kembali menghampiri Pak kyai dan beliau berkata”La basa Idzhab mata Satadzhab?”Dari sana saya mulai bangga karena pak kyai bilang silahkan pergi tidak apa-apa. Waw dari sana saya mulai ketawa ketawa sendiri kaya orang udah dikasih mobil Honda jazz aja.Ya Karena memang ini impian saya dari dulu. Cuman pak kyai tidak mengizinkan saya untuk pergi 4 orang melainkan hanya saya sendiri. Tapi darisana saya tidak putus semangat walaupun harus merantau sendiri SIAPA TAKUT?Kemudian saya mulai untuk mencari Tanda Tangan Koordinator Bahasa,Keamanan,dan Ketua Bahasa. Tidak lama kemudian saya mendapat persetujuan dari mereka dan mereka berkata “Harus Membawa Hasil”. Lalu saya pun pulang hari Minggu tanggal 5 dari Ponpes dan Langsung Menuju ke Stasiun Kiara Condong untuk membeli tiket. Maklum belum pengalaman kali, padahal di Indomaret juga bisa X_X .

           
Setelah dari stasiun pun saya langsung pulang ke Rumah untuk siap siap karena akan berangkat pada tanggal 7 tepatnya hari selasa. Saya pun mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk pergi kesana dengan Dukungan dari orang tua.
            Tidak lama kemudian, waktu pun telah menghampiriku disana pun saya serasa ingin menangis atau apalah gitu soalnya suatu impian yang saya dambakan dari mulai SMP pun telah tercapai. Lalu saya meminta kepada orang tua untuk bisa mengantar saya kesana, namun permintaan saya tidak di acc karena mereka sibuk. Tetapi itu bukan berarti menjadi penghalang ataupun bumerang bagi saya. Ya begitulah sudah Alhamdulillah dan bersyukur sudah dapat izin dari mereka juga yang asalnya memang tidak diizinkan sama sekali karena saya berangkat sendiri.Alhasil saya pun berangkat ke Stasiun KiaraCondong bersama paman saya dengan mengenakan mobil. Kemudian Alhamdulillah saya sampai disana pada pukul 16.00 WIB dalam artian sebelum pemberangkatan Alhamdulillah saya sudah berada disana. Tak lama menunggu paman saya pun langsung pulang kembali dikarenakan takut macet di perjalanan.Rasa Lapar pun mulai menyengat terhadap badan saya, tidak ada satu pun makanan yang saya dapat makan dikarenakan lagi puasa. Tapi tidak apalah cuman sebentar lagi 2 jam lagi kurang lebih saya bisa bebas menyantap apapun yang saya inginkan disini.
            Lalu setelah lama memikirkan masalah makan saya pun langsung bergegas menunaikan shalat ashar terlebih dahulu di mushalla yang memang kecil. Tetapi rasa syukur ini masih tetap ada dalam hati saya karena masih ada mushalla disini lah kira saya di luar negeri ? berdegap saya pun dalam hati dibarengi dengan tertawa yang terbahak bahak tapi dalam hati. Waktu pun terus berlalu, tidak lama dari sana datang seorang ibu-ibu yang menghampiriku dan bertanya”De mau kemana?Mau naik gunung udah bawa tas kaya gitu? Ini kan lagi puasa ? ga cape napa?” lalu dengan lantang saya jawab”Eh ibu ini itu bukan buat naik gunung tapi mau belajar bahasa inggris bu ke pare Kediri Jawa Timur karena tidak ada Koper ya saya pakai ini aja bu”Sambil tersenyum manis terhadap ibu tersebut. ”Oh kirain mau ke gunung de,berangkat sendiri? Tidak dianter sama orang tua?”saya pun menjawab”haha iya ibu gapapa lah saya ingin mandiri bu tidak ingin menyusahkan orang tua”lalu ibu itu menjawab”bagus de semoga sukses ya disana”terakhir saya menjawab”Amiinn ibu amiin”. Setelah sekitar 10 menit bercakap-cakap dengan ibu-ibu tadi tak terasa akhirnya waktu menunjukkan kepada adzan maghrib dan adzan maghrib pun berkumandang. Saya pun bergegas ke tempat makan di daerah sana karena sudah lama menahan rasa lapar ini. Setelah makan saya pun langsung membawa bekal dalam artian beli makan kembali untuk nanti makan sahur di dalam Kereta soalnya dalam kereta itu biasanya mahal. Jam keberangkatan pun akan tiba tapi sebelum itu saya bergegas shalat maghrib terlebih dahulu. Selang beberapa menit pemanggilan pun tiba untuk pemberangkatan yang menggunakan kereta Kahuripan. Saya pun langsung berbaris untuk menunjukan KTP(Kartu Tanda Pelajar)saya kepada pegawai Kereta tersebut,setelah pemeriksaan tiket dan KTP pun selesai akhirnya saya keluar dari sana dan sambil tertawa-tawa karena tidak lama lagi saya akan menginjakkan kaki di Jawa Timur dengan sebatang kara. Tetapi sebelum naik kereta saya pun bingung dimana gerbong saya? Karena jujur ini baru pertama kalinya saya naik kereta dan kebetulan sendiri.Tapi saya ingat bahwa”Malu Bertanya sesat di jalan”,saya langsung bawel terhadap pegawai disana dan dia menunjukkan terhadap gerbong itu. Dan saya pun masih kebingungan dalam mencari No tempat duduk saya dan ternyata no nya itu di belakang punggung saya. Saya langsung bergegas duduk dan Alhamdulillah dekat dengan kaca karena itu yang saya inginkan ketika Sunrise pun tiba saya bisa melihatnya dengan jelas.


                                                                  Di dalam Kereta
Tak lama kemudian kereta pun berangkat dengan sunyinya malam dan dinginnya cuaca di dalam kereta tersebut tak pernah terpikir dalam bayangan saya bahwa saya bisa pergi ke Jawa Timur dengan sendirinya. Saya berkata dalam hati”Seorang Fauzi yang berasal dari anak manja yang kemana-mana harus dianter oleh orang tua karena tidak ada keberanian sama sekali dalam dirinya dan ternyata sekarang berani untuk bisa menginjakkan kaki di Kota orang dengan sebatang kara yang paling penting ini perdana saya naik Kereta Api”. Yang paling menyedihkan ketika saya berada di dalam kereta mungkin dikarenakan tidak adanya Handphone Android karena kebetulan HP saya rusak tapi ya saya memberanikan diri saya untuk pergi kesana dengan HP cinitnit (Hp Bukan Android/Hp Zaman dahulu lah). Saya pun tertidur lelap disana dan bangun bangun itu shubuh tapi tidur juga tidak nyenyak. Ya gimana mau nyenyak orang tidur sambil duduk.Sahur pun telah tiba saya langsung membuka bekal saya yang telah saya bawa dari stasiun beberapa jam yang lalu. Karena di sekeliling saya tidak ada orang, langsung saya makan saja tanpa menawari sana sini.Badan saya pun mulai terasa dingin sekali dan saya langsung beli Kopi di dalam kereta tersebut dan akhirnya rasa dingin tersebut terhalang oleh Kopi yang menghampiri. Lalu saya pun langsung shalat shubuh dengan cara duduk, setelah itu langsung bergegas tidur kembali dan bangun ketika Sunrise pun menyambut bangunku di pagi ini.
Assalamualaikum Kampung Inggris Pare,Kediri,Jawa Timur
Hati ini pun mulai merasa bangga dan senang tak tau kenapa?. Harusnya saya itu tiba disana sekitar pukul 10.00 tapi ngaret nya minta ampun sampai saya tiba disana pukul 11.30. Sampailah saya disana dengan menyebutkan sebuah kalimat dalam hati ini”Assalamualaikum Jawa Timur”.Dari sana pun saya tidak langsung ke Pare tapi saya shalat terlebih dahulu sambil mendinginkan diri ini yang tersengat oleh panasnya sinar Matahari. Tak jauh dari Stasiun,masjid pun terlihat dan saya melaksanakan shalat dzuhur disana dan bertemu salah seorang Siswa Al-Azhar Pare. Dia sedang kursus bahasa arab disana tetapi lagi main lalu saya bertanya dari sini arah ke pare lewat mana?. Dia menjelaskan secara rinci, Saya tiru perkataan dia langkah pertama naik becak dulu ke depan Raider, tapi saya tidak berkata kesana ke si amang becanya tetapi langsung saja mau ke Pare bang. Waw ternyata dia tidak bisa bahasa Indonesia tetapi Bahasa Jawa yang sangat medok sekali,saya pun kebingungan dan tanpa banyak Tanya saya langsung Pare gitu aja lah. Amang becak itu pun langsung mengantarkan saya ke tempat mobil angkutan khusus ke Kampung Inggris Pare.Tidak lama menunggu mobil itu pun langsung berangkat dan di dalamnya terdapat 1 cowo 5 cewe,buset dah tapi tidak apa apa lah orang saya di depan ini.Sekeliling jalan pun mulai saya lihat dan tulisan pun telah berbeda dengan Cianjur yaitu disini kebanyakan pake huruf “O”.Kebudayaan baru pun mulai saya temui disini, disinilah saya bisa menghargai perbedaan satu sama lain dalam arti Bhineka Tunggal Ika. Tidak lama kemudian, akhirnya tempat wisata yang ingin saya kunjungi pun ada di depan mata yaitu Simpang Lima Gumul, Kediri. Kata si amang pun ini itu adalah Ikon Kendiriyang menyerupai Arc De Teriompe di Paris, France jadi kalau main kesini kaya main ke perancis aja katanya.



Saya pun mulai merasa sangat bahagia melihat bangunan yang besar dan kokoh ini sebagai Ikon Kediri bisa saya lihat dengan mata kepala sendiri tetapi saya tidak bisa langsung di poto disana karena saya harus segera sampai terlebih dahulu di Kampung Inggris.
            Kemudian saya pun telah sampai di Kampung inggris dan berkata lagi di dalam hati”Peace be upon you English Village,Pare”. Tepatnya saya mengambil di Brilliant English Course karena disana terdapat guru yang berasal dari luar negeri dan niat saya pun ke pare untuk memperlancar Speaking terlebih dahulu. Ketika saya sampai disana langsung registrasi ulang karena sebelumnya saya sudah transfer 200.000 jadi tinggal bayar separuhnya. Guru disana pun langsung mengantarkan saya ke tempat Camp saya dan tepatnya di Camp 6 Brilliant tak jauh dari kursusan saya.










Saya langsung berkenalan dengan banyak orang dari sana ternyata mereka kebanyakan luar pulau jawa dan bahasanya pun aneh aneh, tetapi disini kita menggunakan bahasa inggris jadi saya pun bisa paham. Setelah itu saya pun bertemu dengan orang dari Jawa Barat tepatnya di Bandung saya langsung berbincang-bincang dengannya karena dia senior saya yang berada di level Intermediate. Setelah itu saya langsung berisitirahat di kamar setelah beberapa jam perjalanan yang saya lalui mulai dari berangkat hingga sampai ke tempat tujuan. Disana saya 1 kamar bersama Bang Danang dan Yoga, mereka sangat baik sekali kepada saya dan selalu menerangkan dan menjelaskan selak beluk tentang pare karena mereka udah lumayan lama disini. Malam pun tiba saya langsung ke masjid untuk melaksanakan Shalat Tarawih dan ternyata setelah shalat tarawih ada pembenahan materi mengenai Entrepreneur sekaligus perkenalan satu sama lain. Mereka pun datang dari pelosok-pelosok Indonesia diantaranya dari Aceh, Makassar, Jambi dan lain-lain. Saya pernah berfikir mungkin sekarang saya hanya bisa mempunyai teman luar pulau tapi suatu saat nanti LUAR NEGERI. Jam 09.00 pun tiba saya langsung mengunjungi tempat kursus saya yang lokasinya tidak jauh dari Camp saya. Ternyata disana sudah banyak orang-orang yang berbondong-bondong membawa Tas Hijau Brilliant yang isinya ada Pulpen, buku dan lain lain. Tanpa ada rasa malu saya langsung berkenalan dengan mereka diantarnya Fauzan,Abul,Sri dan lain-lain.

Materi pun di jelaskan oleh Founder dan CEO Brilliant nya langsung yaitu Mr.Bie, beliau menjelaskan materinya sangat jelas dan akurat. Sampai kami pun bersemangat untuk bisa menjadi Entrepreneur Muda karena berkisar dari cerita beliau yang sangat pedih. Dan beliau pun berkata”Majulah tanpa menyingkirkan, Naiklah tanpa menjatuhkan, Jadilah baik tanpa menjelek-jelekan orang lain dan benar tanpa menyakitkan”, kata-kata itulah yang sangat menyentuh hati saya untuk bisa lebih bangkit dalam meningkatkan semangat untuk sukses dalam hidup ini. Setelah beres materi pun kami di perbolehkan untuk pergi ke Camp masing-masing dan ketika saya bertanya ternyata mereka itu tidak semuanya di Camp melainkan di HomeStay. Biasanya kalau tinggal di HomeStay itu lebih mahal tapi lumayan enak kaya rumah sendiri. Tapi apa daya dengan saya uang saja pas-pasan jadi seadanya aja yang penting ilmu masuk dan nyerap ke dalam otak ini. Setelah berbincang-bincang dengan mereka saya langsung pergi ke kamar untuk kembali ke dalam mimpi setelah beberapa waktu saya menuntaskan materi tersebut.
Merantaulah…Kau akan mendapat pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan! ~Imam Syafi’i~
            Waktu sahur pun telah tiba dan beberapa teman membangunkan saya untuk sahur bersama.Tanpa susah saya langsung bangun,lalu kita pun langsung mencari Kantin yang murah untuk mengisi perut ini. Ternyata kita menemukan kantin itu yang harganya murah banget,memang di Kampung Inggris itu makan itu sangat murah dibandingkan di kalangan rumah saya. Ketika saya makan Telur, Tempe, Mie, Kerupuk dan nasi, saya hanya bayar 5.500 padahal saya sudah bawa uang sekitar 20.000 dari Camp itu. Dari sanalah saya mulai bisa irit karena uang yang berkecukupan ini. Waktu pagi pun tiba setelah shalat subuh saya langsung bersiap-siap untuk mengikuti Morning Expression, anak-anak camp pun kumpul tapi sebelum itu agak sedikit deg-degan dikarenakan saya akan dikenalkan ke mereka dan langsung menggunakan bahasa inggris. Saya malu lah masih baru disini,dan saya kira mereka bahasa inggrisnya sudah Waw gitu.Langsung saya di panggil oleh gurunya dan di suruh untuk melakukan perkenalan, diantarnya yang saya kenalkan yaitu nama,kelas, sekolah, kota, cita-cita, hobi dan lain lain. Dan yang tidak disangkanya ketika mereka mendengarkan Accent bahasa inggris saya mereka langsung kagum dan menyangka bahwa saya sudah mahir berbahasa inggris. Disana pun saya sedikit salting dan malu juga sih soalnya masih anak baru disini. Setelah mengikuti Morning Expression saya langsung mandi dan pergi ke tempat kursus tetapi kursus pun belum di mulai karena akan diadakannya seminar dari BC Education khususnya APU University Malaysia di Brilliant. Seketika itu pun saya langsung bahagia karena ada seminar kuliah ke luar negeri disini. Sambil mengisi waktu luang saya, saya pun berkenalan dengan beberapa teman disana. Ternyata memang orang yang berasal dari Jawa Barat itu hanya ada 1 atau 2 paling. Pengumuman pun berlangsung tentang pembagian kelas yang diadakan pada pukul 13.30. Saya ingin ikut test terlebih dahulu walaupun bahasa inggris saya masih minim. Ternyata test pertama yaitu Menerjemahkan dan test keduanya Speaking oleh orang barat langsung yaitu Ms.Claudia(Portugal), Ms.Patricia(Germany) dan Ms.Chopa yang sangat cantik mirip orang asia tapi dia berasal dari Bulgaria.Ketika itu saya langsung di Test oleh salah satu dari mereka dan saya memilih ke Ms.Patricia karena ingin lebih tau mendalam tentang Germany. Pertanyaan pun diutarkan olehnya dan pertanyaan terakhir membuat saya semakin semangat menjawab:”Ever you think that you want to study at Germany?”langsung saya jawab:”Yes I ever think like that,I wanna study at Berlin dan I want to take International Relations Major there”. Ms.Patricia pun langsung kagum melihat pernyataan saya karena memang itu impian saya untuk bisa melanjutkan kuliah di LUAR NEGERI. Setelah test pun berlangsung saya merasa sangat senang sekali karena bisa langsung tau sedikit tentang Germany melalui orang Germany-nya langsung. Saya bergegas ke Camp kembali untuk belajar dan beristirahat dikarenakan belum ada materi yang masuk hanya saya pengetesan untuk penentuan level entah itu Beginner, Intermediate atau Advanced. Harapan saya pun saya bisa masuk ke intermediate biar tidak terlalu mengulang lama disini, karena waktu saya hanya 1 bulan dan tidak lama. Hasil pun akan dimumkan besoknya dan langsung di tempel di Majalah Dinding Brilliant English Course.


                                                                 Ms.Patricia(Germany)
            Mentari pagi pun menyambut kehadiran diriku disini, untuk bisa lebih mendalami bahasa internasional di dunia yaitu Bahasa Inggris. Dan ketika bangun saya baru ingat bahwa sekarang aka nada seminar kuliah ke luar negeri khususnya ke APU University di Kuala Lumpur, Malaysia. Tak banyak mikir saya langsung bersiap-siap untuk mengikuti seminar tersebut dengan memakai Batik biar sedikit berbeda dengan orang lain. Saya berangkat bareng bersama teman saya yang namanya Abul, dikarenakan saya sekamar sama dia. Tak lama kemudian kami pun melihat hasil yang telah di test kemarin. Hasilnya ternyata saya masuk kelas Karimun Jawa dalam level Beginner dan sekelas sama abul juga. Ya ternyata apa yang saya harapkan tidak sesuai mungkin karena test tulis saya kurang. Tapi tak apalah, mungkin apabila saya dari bawah lagi saya akan bisa cepat menguasai yang diatas. Tanpa banyak mikir saya langsung ke tempat seminar dan seperti biasa poto terlebih dahulu sebelum banyak orang.








Tempatnya pun Outdoor dan yang bikin saya kagum itu sangat unik sekali yaitu dihiasi payung-payung yang bergelantungan di atas kursi mungkin salah satu tujuannya biar tidak panas. Tapi dikarenakan suasana disana sangat panas menurut saya itu tidak ada pengaruhnya sedikitpun. Lalu saya mengambil tempat duduk di barisan ke tiga supaya tidak terlalu dekat dengan panggung, karena kalau ngantuk atau apa pasti malu lah. Tidak lama kemudian para peserta seminar pun berdatangan dan diberi sebuah brosur mengenai APU University.Mereka pun mengambil tempat duduknya masing-masing.Seminar pun dimulai, lalu saya memperhatikannya dengan sangat jeli karena mungkin ini bisa menjadi suatu celah buat nanti saya bisa kuliah ke LUAR NEGERI. Beberapa ATK pun saya bawa supaya bisa menulis ketika ada hal penting yang harus saya catat.Teman pinggir saya kelihatan sangat ngantuk, tak tau kenapa mungkin informasi ini kurang penting baginya lain halnya dengan saya. Setelah sekian lama mendengarkan beberapa informasi yang disampaikan oleh Narasumber langsung dari Malaysia ternyata kuliah ini beasiswanya hanya 50% dalam artian tidak menanggung semuanya.Dari sana pun saya mulai tidak tertarik tapi yang paling penting saya tidak tertarik itu karena disana semua jurusan tentang IT. Banyak beberapa Mahasiswa S1 yang ingin kesana dan banyak bertanya tentang universitas tersebut tapi apa boleh buat kalau tidak beasiswa. Ya mungkin mereka ada banyak dana buat pergi kesana sedangkan saya?. Jadi lebih baik berusaha terlebih dahulu untuk mendapatkan beasiswa karena tuhan pun maha adil terhadap hambanya yang berusaha ingin mewujudkan impiannya itu. Tapi tak lama kemudian setelah saya lihat kebelakang peserta semakin banyak ,dari berbagai institusi datang ke Brilliant EC.


Waktu pun menunjukan pukul 16.00, saya pun langsung bergegas menuju camp untuk beristirahat dan menunaikan shalat Ashar.
Meraih Beasiswa Ke Luar Negeri itu tidak selalu tentang seberapa pintar seseorang melainkan seberapa baik persiapan yang sudah dilakukan~Budi Waluyo~
            Tiba akhirnya waktu yang ku tunggu setelah sekian lama mengidamkan sesuatu yang ku inginkan yaitu belajar bahasa inggris di Kampung Inggris. Pagi setelah Morning Expression pun dilaksanakan saya langsung bersiap-siap dan memakai baju Brilliant yang sangat Unik dan lumayan kece lah. Tidak menunggu waktu lama dan tidak terlalu bertele-tele juga saya langsung bergegas berangkat kesana karena ingin langsung berkenalan dengan teman-teman saya terutama cewe. Ketika sampai disana akhirnya saya disapa oleh teman teman sekelas saya dan kita pun saling berkenalan, ternyata amazing-nya Alhamdulillah diantara mereka ada yang mesantren 4 orang dan nama pesantrennya mirip sekali dengan pesantren saya. Kalau pesantren saya itu Al-Ittihad kalau mereka Al-Ettihad. Kami pun sedikit bergurau tentang Bahasa Arab karena mereka juga paham bahasa arab. Tidak lama kemudian saya langsung menuju ke arah wanita dan berkenalan dengan mereka diantaranya ada Sri(Makassar), Fina(Banjarmasin), Kartina(Biora) dan lain-lain. Mungkin diantara mereka banyak yang jago bahasa inggrisnya tetapi seorang Fauzi tidak boleh takut dalam menghadapi semua itu.

 Pembelajaran pun di mulai dengan pelajaran Speaking, Vocabularies, Pronunciation dan Grammar. Tetapi disini saya lebih focus terhadap speaking karena ini yang saya ingin kuasai terlebih dahulu dan speaking pun ada sangkut pautnya dengan Pronunciation. Guru Speaking saya yaitu Mr.Jey, Pronunciation Mr.Rifa, Vocabularies Ms.Rina, Dan Grammar Ms.Lia. Mereka sangat ramah sekali dan bersemangat mengajarkan bahasa inggris kepada kami sampai ketika sakitpun mereka masih tetap mengajar kami. Karena di Kampung Inggris itu tidak hanya murid nya yang bersungguh-sungguh tetapi gurunya juga bersungguh-sungguh ingin membuat muridnya menjadi mahir dalam berbahasa inggris. Otak ini terkadang pusing ketika di suruh menghafal puluhan mufradat, tapi diri ini tak pernah lelah karena ini cobaan yang harus ku lalui terlebih dahulu sebelum saya bisa mahir dalam berbahasa inggris dan pergi ke LUAR NEGERI.Untuk timing saya disana yaitu Pagi pukul 06.00 Speaking, 14.00 Pronunciation, 16.00 Speaking dan malam setelah shalat isya yaitu Grammar. Jadi dari pagi setelah speaking saya tidak ada kerjaan sama sekali melainkan mencari informasi dan belajar tambahan ke senior ataupun ke bule. Karena sedang bulan puasa saya pun pernah tidur ketika sudah speaking tapi ketika bangun suka menyesal sendiri entah kenapa, mungkin karena waktu yang telah ku buang membuatku agak sedikit sedih tidak mengikuti pelajaran tambahan ataupun belajar ke bule. Selepas dari sanapun saya selalu ingin bertanya kepada bule ataupun sharing mengenai beasiswa kesana, tetapi bulenya sibuk, mungkin di lain waktu saya akan bisa menemuinya dan berbincang-bincang dengannya. Yang saya ingin cukup tau dalam terlebihnya mengenai Jerman karena saya pernah berfikir untuk melanjutkan ke Jerman dan yang membuat saya sedikit down adalah bahasanya disana jarang memakai bahasa inggris dan jarang orang yang mengerti bahasa inggris karena disana menggunakan Bahasa Jerman.Tidak beda jauh dengan Indonesia,Thailand,Turkey,France dan lain-lain, yang memang bahasanya itu mempunyai bahasa sendiri dan tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa sehari-harinya. Tetapi sedikit-sedikit pun saya sudah belajar bahasa perancis, turkey, jerman, dan jepang bahkan turki, ya walaupun memang susah dan sulit dipahami tapi kan”Where There’s a will there’s a way”. Inti dari semua intinya mah bagaimana kita menghadapi hal tersebut apabila kita ingin maka kejarlah tetapi apabila kita menyerah di pertengahan itu yang akan menyebabkan kita malu. Maka dari itu tiada tara dan tiada henti untukku bisa menaklukan semua bahasa di dunia ini. Karena ada sebuah pepatah mengatakan “Dengan bahasa-lah kita bisa mengubah dunia”. Keep fighting in every something that come to you.
The Building such as  Arc de Teriomphe in Paris, It’s Simpang Lima Gumul
            Memasuki hari sabtu dan minggu para siswa pun berbondong-bondong untuk menyusuri beberapa tempat wisata di Kediri dikarenakan pada hari tersebut hamper semua institusi libur. Jadi otomatis tidak ada kerjaan melainkan jalan-jalan dan lain sebagainya. Adapun tempat-tempat di Kediri diantaranya Simpang Lima, Gua Surowono, Jatim Park, Gua Maria, dan lain-lain. Hingga suatu hari saya bersama teman camp saya akan menyusuri tempat tempat tersebut diantara tempat di Kediri yang paling waw adalah Simpang Lima Gumul. Karena tempat tersebut mirip sekali dengan Arc De Teriompe yang berlokasi di Paris, Perancis. Sampai ada orang sana bilang kalau kita berfoto di simpang lima seperti di poto di perancis saja. Tidak lama kemudian saya pun langsung kontak mobil angkutan kampong inggris untuk mengantarkan kita kesana dan Alhamdulillah supirnya pun bisa mengantar kita ke 3 tempat yaitu Simpang Lima, Gua Surowono dan Gua Maria. Dasar Kediri kali ya banyak sekali gua disini, tetapi semoga ini bisa menjadi bermanfaat dan banyak wawasan untuk saya dan kawan-kawan lainnya. Kami berangkat kesana berjumlah 13 orang dalam 1 mobil, lumaya panas juga sih dan haus tentunya dikarenakan sedang puasa. Berangkatlah kami dari depan camp dan akan menuju tujuan pertama yang telah saya tunggu-tunggu 1 tahun kebelakang yaitu Simpang Lima Gumul. Ternyata bangunan tersebut lumayan jauh sekitar 1 jam dari camp saya sampai ada yang tidur di mobil dan ngantuk. Ya wajarlah orang kita semua lagi berpuasa. Tak jauh dari pandangan sekitar 5 M, saya pun bisa melihat betapa indah dan besarnya Simpang Lima dan segera ingin keluar cepat berfoto disana. Mobil pun diparkirkan, lalu kami lewat jalan bawah tanah untuk bisa sampai ke Simpang Lima. Beberapa menit dari parkiran akhirnya saya pun sampai di Simpang Lima dan langsung melihat ke atas betapa indah dan megahnya bangunan ini. Konon kata bangunan ini dibuat oleh Belanda ketika masa penjajahan Belanda. Lalu banyak relief-relief dan gambar-gambar dalam dindingnya itu yang menjelaskan tentang rakyat Kediri zaman dahulu.





                               Gua Maria, suatu tempat yang salah kita masuki kayanya
            Tepat setelah berkunjung ke Simpang Lima, kami pun langsung melanjutkan berkunjung ke 2 gua yang satu Gua Maria dan yang satu lagi saya lupa namanya tetapi itu hanyalah suatu gua kecil yang tidak ada isinya. Tetapi kalau gua maria itu ada patung bunda marianya yang biasa di pakai sembahyang oleh orang non muslim. Lucu nya itu ketika kita masuk kesana kita tidak tau tuh bahwa gua maria itu gua tempat sembahyang, yang ada di pikiran kita itu hanyalah sebuah gua untuk tempat wisata. Dan ternyata tidak kita salah masuk dan ketika itu kebetulan pada hari minggu yang alhasil itu lagi banyak yang beribadah. Dengan berbekal wajah tanpa dosa alias WATADOS kami pun biasa saja masuk dan sedikit melihat budaya orang untuk mengetahuinya tapi tidak untuk mempelajarinya. Keadaan dan suhu disanapun lumayan enak dan sejuk dikarenakan banyak sekali pepohonan yang tertera di dalamnya. Serta banyak pula patung yesus yang ceritanya dari awal sampai akhir cuman itu semua diragukan kebenarannya. Tapi masa bodoh buat kami tidak ada sedikit masalah pun bagi kami karena lakum dinukum waliyadin. Setelah seberapa lama kita mengelilinginya kita pun lelah dan langsung istirahat untuk kembali ke Asrama.






 Penyongsongan Kebersamaan Kawan
Tiba ketika hari Free pun akan kita lakukan untuk buka bersama, cuman bermodal 10.000 saja dan panitia penyelenggara pun langsung beli bahan-bahan dari subuh pula. Dikarenakan saya ada Job yang harus di kerjakan jadi saya tidak bisa membantu melainkan melahap saja. Enak sekali ternyata ! .Tiba pukul 4 Sore saya langsung pergi ke kamar untuk sedikit membantu pekerjaan yang belum terselesaikan, ternyata lumayan masih banyak dan al hasil saya bisa membantu mereka. Setelah itu pun kami persiapkan di tempat biasa kita belajar yang berada di Camp, waktu berbuka pun menyongsong dan kita pun langsung menyantap makanan itu dengan lahap.


Karimun Jawa's Class selalu terdepan ^_^
 Di hari-hari kesibukan kita bersama sebagai kelas yang memang asik dan selalu ramai, kita pun akan mengadakan beberapa agenda setelah sekian lama kita di hantam dengan belajar dan belajar yaitu untuk Berfoto bersama dan Jalan-jalan ke kota Kediri. Keseharian kita selain belajar adalah bercanda tak lewat saya sampaikan kepada mereka suatu cerita tentang dirisaya dan juga mereka sendiri.

Tepat pada hari minggu pun kita sudah menyusun rencana untuk pergi ke Simpang Lima Gumul Kediri bersama, walaupun memang saya sudah kesana bersama teman Camp, tapi suasana ini berbeda dikarenakan saya bersama teman kelas sekarang dan ada cewenya. Berangkatlah kami dengan menggunakan Kol dengan menyewa 1 kol putra dan 1 kol putri. Sesampainya disana kami seperti biasa langsung take a picture dan diakhiri dengan poto bersama dengan mengenakan Banner Brilliant.




 Di hari setelah itu, kita langsung bergegas kembali untuk ke photo studio untuk berfoto bersama. Bersiap-siaplah kami dengan memakai pakaian rapih dan tampan. Sama seperti saya tampan dan optimis elah pede amat. Meski dengan berkendaraan sepeda karena dekat tapi itu semua membuat persahabatn kita semakin erat dikarenakan banyak yang jatuh karena berbalapan kecuali saya karena Rider kali. Sampailah kami disana tanpa banyak tanya kami langsung masuk studionya dan mulai untuk berekspresi segila mungkin.




Tiba saatnya dimana mereka harus pulang karena jangka waktu mereka dengan 3 orang yaitu saya dan 2 teman lainnya itu berbeda waktu. Mereka 2 minggu sedangkan kita 1 bulan, kami pun berpisah dan mereka meninggalkan kita duluan. Alhasil kita tersisa 3 orang lagi sungguh menyedihkan sangat. Tapi ketika itu pun kita diajak untuk Debat dengan orang asing yaitu Miss Claudia dari Portugal, Miss Chopa dari Bulgaria dan Miss Patricia dari Jerman.

Setelah itu pun keesokan harinya Miss Claudia dari Portugal langsung memanggil saya dan mengajak ngobrol mengenai study ke Portugal. Ia mengutarakan beberapa beasiswa yang tertera disana tetapi kebanyakan nya Parsial dalam artian tidak Full. Tapi alhamdulillah dan tidak apa-apa karena pengetahuan saya pun bisa bertambah.

Lalu sekitar jam 2 siang Miss Chopa dari Bulgaria memanggil saya karena pada waktu itu saya mendapat gelar The Best Speaker darinya dan ia mengajak saya untuk kencan edassss. Bukan kencan sih cuman makan malam karena itu sebuah Apresiasi yang ia berikan kepada saya.

Berangkatlah kami setelah shalat tarawih ke Cafe yang memang bisa di bilang paling mahal di Kampung Inggris banyak duit banget nih bule. Saya hanya tersenyum dan bersyukur bisa makan gratis dikarenakan kantong ini sangat kosong sekali.

Perjalanan Ke Gunung Kelud
Hari libur pun menyongsong kami, Kami segenap anggota dari Camp 6 akan mengadakan perjalanan ke gunung kelud. Waktu demi waktu yang berlalu dan hari pun tampak cerah untuk kami kesana. Walaupun sedang puasa tapi travelling itu adalah hobi saya mau ke gunung mau kemanapun saya tetap kuat. Dengan memakai Mobil Kol sewaan kami pun beranjak kesana ke gunung Kelud. Setelah sekitar 1 jam Sampailah kami disana.






Lelah pun menyertai kami dan bukan main lelah nya itu dan yang bikin saya sendiri pusing karena setelah pulang dari Gunung Kelud saya harus langsung mengikuti Ujian Mingguan yaitu untuk presentasi. Tanpa berfikir panjang saya beranikan diri karena memang sudah biasa


Hari terakhir yang menyongsong
Setelah kurang lebih saya hidup di Kediri, Jawa Timur untuk belajar bahasa inggris di Kampung Inggris akhirnya tibalah saatnya dimana saya harus pulang. Dan sebelum pulang yaitu saya mengambil sertifikat terlebih dahulu dan berdoa supaya mendapat nilai yang terbaik. Setelah saya lihat alhamdulillah dari 4 kategori semua nilai A. Syukur alhamdulillah tidak memalukan membawa sertifikat itu ke hadapan orang tua.



Setelah itu saya langsung bersiap-siap dan pulang ke kampung halaman dengan mengenakan kereta. Selamat tinggal Kediri semoga suatu saat nanti saya di beri kesempatan untuk menginjakkan kaki disini kembali.

    "Percayalah suatu saat nanti kita bisa kembali kepada apa yang kita inginkan ! Jangan menyesal hanya sifat sementara ! Karena dunia ini pun bersifat sementara" ~Fauzi Wahyu Zamzami~                              

Rabu, 12 April 2017

Jejak Zamzami Step 13

Hadiah Bagi Sang Pejuang Mimpi
Sun Generation Visiting Singapore & Malaysia 
21 Maret-23 Maret 2017

  Fourth Day

"Telusuri dan jelajahi semua negara di dunia ini maka pikiran mu akan luas dengan sendirinya"
~Fauzi Wahyu Zamzami~

       Menginjak hari ke 4 di Singapore, yang mana kini menjadi hari terakhir dan harus berkesan bagi saya. Disini kita sudah tidak ada lagi kunjungan kampus tetapi kita akan memuaskannya dengan jalan-jalan yaitu ke Pulau Sentosa tepatnya ke Universal Studio Singapore. Kami pun bangun lalu langsung siap-siap untuk menuju Vivo City terlebih dahulu karena bis yang menuju kesana itu start dari Vivo City. Berangkatlah kami kesana dengan menggunakan MRT seperti biasa, setelah sampai disana kami menunggu dulu bus.

Tidak lama kemudian bus pun datang menghampiri kita dan akan membawa kita ke Sentosa Island. Perjalanan pun ditempuh sekitar setengah jam karena tidak terlalu jauh dari sana. Terlelap tidur sudah saya sebentar dikarenakan mungkin malem tadi lelah sudah jalan jalan ke Clarqe Quay dan pulang jam setengah 3. Lalu saya pun melihat indahnya pulau sentosa, dan nama yang tertulis Sentosa Island. Masuklah kami ke dalam pulau sentosa dan berhenti di tempat pemberhentian biasa bus berhenti.
Tak lama kemudian ketika kami masuk pintu dan keluar langsung melihat Casino. Tetapi sayangnya ketika kita mau masuk hanya ci Dewi saja yang bisa masuk karena umurnya diatas 21 tahun dan bang kevlyn pun bisa masuk cuman ia tidak bawa paspor. Jadi alhasil semuanya tidak masuk dan kita cukup berfoto di depannya saja.


Setelah selesai dari sana kami langsung menuju USS dan yang ini adalah salah satu keinginan saya juga yaitu berfoto di Bola Dunia USS walaupun tidak masuk juga karena biaya mahal dan kantong pun kering. 
Cukup dalam waktu 5 menit saya pun sudah melihat Bola Dunianya, tetapi saya tidak langsung berfoto disana tetapi berfoto di sekitarnya terlebih dahulu yaitu di Pohon Candy. Tetapi yang membuat saya kagum itu disini suasananya itu berbeda gimana gitu. Tanpa saya bisa jelaskan secara rinci yang penting suasanya itu sangat beda sekali.



Kami tidak lama lama disana dikarenakan pastinya kami ingin langsung ke tempat tujuan dan berfoto disana. Ternyata untuk harga masuk USS kurang lebih waktu itu $80, waw sedangkan uang saya pun sekitar $30 lagi. Alhasil kami hanya berfoto di depan Bola Dunianya saja dan susahnya itu minta ampun untuk menunggu kosong. Dikarenakan keramaian pun selalu ada dan kami harus tetap menunggu dengan sabar. Setelah kosong baru kami yang melangkah ke depan untuk berfoto.



Sempat ketika kita telah berfoto dan puas di daerah USS, kami pun mencoba untuk membeli Pop Corn dan Es Krim yang terkenal di Amerika. Walaupun kita beli Es hanya untuk mencoba aja dalam artian satu untuk semua. Tapi alhamdulillah masih bisa merasakan Es Krim yang terkenal di Amerika.
Setelah itu pun sebentar lagi kamu pun akan kembali menuju Vivo City untuk makan siang karena kurang lebih jam 3 kita harus sudah ada di Changi Airport untuk kembali ke tanah air.


Selesailah kami dari sana dan langsung menuju ke Vivo City untuk melaksanakan makan siang dan mengisi perut yang lumayan sudah keroncongan ini. Sampailah kami di Vivo City dan kami akan memakan makanan Singapura untuk yang terakhir kalinya disana. Kami pun memilih secara seksama untuk makanan khas singapura.

Kami pun mendapatkannya dan kami pun makan makanan ini dengan penuh pengkhayatan karena ini adalah terakhir kami memakan ini untuk sekarang. Tetapi saya pribadi yakin bahwa pasti saya akan kembali ke negeri singa ini entah dalam rangka apapun itu. Setelah makan pun selesai kami segera menuju ke ChinaTown untuk bersiap-siap menuju ke Changi Airport. Barang barang yang telah saya persiapkan dari malam tadi akhirnya saya bawa untuk menuju ke Changi Airport dan didalamnya pun kebanyakan untuk oleh oleh.
Berangkatlah kami ke Changi Airport dengan menggunakan Uber, seraya hati ini sedih karena akan meninggalkan negeri rantauan saya ini. Walaupun memang hanya 4 hari tapi saya rasa ini sudah lebih dari cukup dan alhamdulillah karena saya yakin dan tekadkan dalam hati kalau sekarang hanya 4 hari maka tahun depan harus menjadi 4 tahun, karena hidup seseorang itu butuh proses dan butuh pula penaikan level, jangan sering banyak di bawah tapi harus di atas juga, Saya yakin saya bisa !. Sampailah kami di Changi Airport dan kebetulan ada pengenalan budaya Indonesia disana ya seperti biasa Wonderful Indonesia. Saya pun melihat-lihat ke dalam dan mendapat beberapa souvenir darinya.




 
Ternyata disanapun terdapat miniatur-miniatur bangunan terkenal yang berada di Indonesia seperti Monas, Candi Borobudur dan lain sebagainya. Tepat pada pukul setengah 6 kami pun akan take Off untuk menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta di Jakara, Indonesia. Saya pun sempat merenung dan bersyukur banyak kepada allah swt yang telah mengabulkan semua doa, usaha lalu tekad saya untuk bisa menginjakkan kaki di negara selain INDONESIA. Mungkin untuk sekarang saya hanya bisa menaklukan negara di dekat Indonesia yaitu Singapura dan Malaysia, tetapi saya yakin tahun depan pada tahun 2018 saya akan menaklukan negara selain Indonesia kembali untuk Kuliah S1 di Luar negeri entah itu di Turki, Korea ataupun Taiwan karena inilah negara yang menjadi acuan utama saya. Adapun negara yang lainnya seperti Brunei, Thailand, India dan lain sebagainya akan saya daftarkan juga diri saya. Tetapi yang paling utama harus lulus ya 3 negara tadi. 

Sampailah kami di Jakarta sekitar pukul 08:00, saya pun langsung mencari Orang Tua saya ternyata tidak lama kemudian saya pun bertemu dengan mereka. Dengan melihat Wajah mereka yang begitu bangga melihat anaknya yang telah mendarat di luar negeri. Mungkin saya tidak bisa membelikan apa untuk orang tua saya, tidak bisa membantu pekerjaan mereka, Ya mungkin hanya inilah salah satu saya bisa membanggakan mereka yaitu dengan ke Luar Negeri tanpa ke luar urang sepeser pun dari mereka. Lalu step saya selanjutnya yaitu saya ingin KULIAH DI LUAR NEGERI DENGAN BEASISWA dalam artian tanpa adanya dana dari orang tua sedikit pun. Yang ada saya akan memberikan mereka atas uang yang saya dapatkan perbulannya dari sana. Ingat ! Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, mencari beasiswa ke luar negeri itu tidak diukur dari seberapa pintar kitar tetapi dari seberapa baik persiapan kita, kata yang diucapkan oleh budi waluyo. Saya pun demikian akan mempersiapkan semua itu mulai dari sekarang walaupun banyak orang yang mencaci, menghina dan mencemooh saya tapi tak saya dengarkan. Yang penting itu hanya satu SAYA BISA KULIAH DI LUAR NEGERI dan saya akan membeli mulut orang-orang yang telah mengatakan yang tidak baik kepada saya dengan kesuksesan saya. Harapan dan impian yang dahulu pun dimulai dari sebuah tulisan dan coretan di sebuah kertas kecil yang saya tempelkan di Dinding kamar saya. Ternyata impian itu pun tercapai, dan sebelum ke luar SMA saya targetkan kembali untuk bisa menelusuri dan menjelajahi THAILAND dengan GRATIS kembali entah bagaimananpun caranya itu. Dulu saja sebuah coretan tergapai, masa sekarang tidak ? Terus berjuang dan berjuang luruskan tekad dan niat untuk bisa ke Luar Negeri insyaallah lambat laun sesuatu itu akan langsung menghampirimu. Pulanglah saya ke rumah dan inilah riwayat perjalanan saya menuju ke Singapore dan Malaysia
Wassalam dan tunggu Sesi selanjutnya

"Jangan buat orang tuamu menangis akan KEGAGALANMU Tapi buatlah mereka menangis akan KESUKSESANMU" ~Fauzi Wahyu Zamzami~