Hadiah Bagi Sang Pejuang Mimpi
Sun Generation Visiting Singapore & Malaysia
21 Maret-23 Maret 2017
First Day
1 Tahun Menunggu kini tinggal 1 jam
lagi
Mimpi yang dulu terukir dalam jiwa dan raga ini yaitu mimpi
untuk bisa ke Luar Negeri baik dari segi Pertukaran Pelajar, Kuliah, atau dari
segi apapun kini sebentar lagi akan saya taklukan dan saya laksanakan. Sempat
bernostalgia ketika saya mengikuti Program pertukaran pelajar YES ke Amerika
dan itu gagal, lalu di lanjut Camp se-Asean di Tokyo pun sama gagal, lalu
mengikuti program dari YouCan untuk ke Korea dan Thailand pun gagal dan
akhirnya dikarenakan mimpi saya yang tak pernah padam baru akhirnya saya bisa
untuk menjejakkan kaki di luar negeri dan ini pun dibiayai alias Gratis, syukurillah Alhamdulillah.
Tepat pada hari sabtu saya pulang dari Pondok untuk mempersiapkan segalanya yang akan saya bawa ke Negara tetangga itu. Semua barang pun saya masukkan dan lebihnya lagi saya tidak akan lupa dengan yang namanya kamera. Karena ketika kita pergi ke suatu tempat tanpa didasari adanya poto itu tidak real sekali. Hari demi hari berlanjut tibalah saatnya dimana hari Senin, 20 Maret 2017 lalu saya berangkat dari rumah pukul 02.00. Walaupun masih malam tapi tidak ada alasan bagi saya untuk berleha-leha toh ini itu impian besar saya untuk ke luar negeri. Lalu saya langsung menaiki mobil dengan diantar oleh kedua orang tua menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tepat pukul 04.00 saya sudah berada disana, lalu sebelum saya bertemu dengan rekan yang lainnya saya pun keliling dulu Bandara, maklum karena ini pertama kali saya ke bandara.
Tepat pada hari sabtu saya pulang dari Pondok untuk mempersiapkan segalanya yang akan saya bawa ke Negara tetangga itu. Semua barang pun saya masukkan dan lebihnya lagi saya tidak akan lupa dengan yang namanya kamera. Karena ketika kita pergi ke suatu tempat tanpa didasari adanya poto itu tidak real sekali. Hari demi hari berlanjut tibalah saatnya dimana hari Senin, 20 Maret 2017 lalu saya berangkat dari rumah pukul 02.00. Walaupun masih malam tapi tidak ada alasan bagi saya untuk berleha-leha toh ini itu impian besar saya untuk ke luar negeri. Lalu saya langsung menaiki mobil dengan diantar oleh kedua orang tua menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Tepat pukul 04.00 saya sudah berada disana, lalu sebelum saya bertemu dengan rekan yang lainnya saya pun keliling dulu Bandara, maklum karena ini pertama kali saya ke bandara.
Ketika sudah pukul 04.30 lebih saya pun langsung bergegas
shalat terlebih dahulu, makan dan segalanya. Akhirnya setelah itu saya bertemu
dengan rekan-rekan saya dan saling bersalaman sapa menyapa karena apa yang kita
rencanakan ternyata terealisasi juga. Saya disitu sempat merenung sejenak dalam
arti kata sedih bahagia begitu lalu berkata dalam hati “Ya allah ini itu impian
yang saya ukir 1 tahun yang lalu ternyata tinggal 1 jam lagi”. Tiba saatnya di
mana kita harus Check-in maka dari itu kita akan berpisah dengan keluarga. Lalu
saya pun bersalaman dan minta doa kepada orang tua supaya saya bisa selamat dan
mendapat ilmu banyak disana. Proses nya pun lumayan lama dari mulai check in,
imigrasi lalu kita berdiam di ruang tunggu. Mungkin saya tidak banyak berfikir
disana cukup berfikir bahwa sebentar lagi saya akan mendarat di Negara
tetangga.
Semua proses pun telat di lewati, tiba saatnya dimana saya
harus meninggalkan negeri yang indah dan elok ini yaitu Tanah Air Indonesia.
Saya pernah berfikir, sekarang itu hanya 4-5 hari saja saya meninggalkan
keluarga dan tanah air tetapi tahun depan saya akan meninggalkan mereka 4-5
tahun. Waktu yang sangat lama untuk saya tidak bisa berjumpa dengan keluarga
saya di tanah air. Tapi itu bukan masalah bagi saya karena apabila kita jauh
dari orang yang kita sayang maka hidup kita akan lebih kuat. Akhirnya pemanggilan
untuk pesawat batik air pun sudah ada. Kami langsung bergegas untuk masuk ke
dalamnya dan kami diantar oleh bus khusus. Melihat bandara waw indah juga
ternyata. Sebelum kami masuk ke dalam pesawat, poto terlebih dahulu itu lebih
baik untuk mengabadikan semuanya. Tak lama kemudian pesawat pun melantas terbang ke atas
membawa saya pergi dari tanah air untuk menjumpai negeri singa di seberang sana.
Disana saya sangat sedih ketika melihat ke bawah meninggalkan tanah air dan
keluarga, ini perdana saya menaiki pesawat tetapi Alhamdulillah langsung lintas
Negara. Ingat tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini sekalipun kita akan
mengelilingi dunia ini satu per satu cukup niat yang ditanamkan dalam hati
sanubari kalian.
Semua proses pun telat di lewati, tiba saatnya dimana saya
harus meninggalkan negeri yang indah dan elok ini yaitu Tanah Air Indonesia.
Saya pernah berfikir, sekarang itu hanya 4-5 hari saja saya meninggalkan
keluarga dan tanah air tetapi tahun depan saya akan meninggalkan mereka 4-5
tahun. Waktu yang sangat lama untuk saya tidak bisa berjumpa dengan keluarga
saya di tanah air. Tapi itu bukan masalah bagi saya karena apabila kita jauh
dari orang yang kita sayang maka hidup kita akan lebih kuat. Akhirnya pemanggilan
untuk pesawat batik air pun sudah ada. Kami langsung bergegas untuk masuk ke
dalamnya dan kami diantar oleh bus khusus. Melihat bandara waw indah juga
ternyata. Sebelum kami masuk ke dalam pesawat, poto terlebih dahulu itu lebih
baik untuk mengabadikan semuanya.
Tak lama kemudian pesawat pun melantas terbang ke atas
membawa saya pergi dari tanah air untuk menjumpai negeri singa di seberang sana.
Disana saya sangat sedih ketika melihat ke bawah meninggalkan tanah air dan
keluarga, ini perdana saya menaiki pesawat tetapi Alhamdulillah langsung lintas
Negara. Ingat tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini sekalipun kita akan
mengelilingi dunia ini satu per satu cukup niat yang ditanamkan dalam hati
sanubari kalian.
Sekitar 1 jam 45 menit akhirnya saya
pun sampai dengan muka yang gembira, seraya berkata “Assalamualaikum
Singapura”. Ternyata ini singapura bukan Indonesia lagi, saya singgah di negeri
orang dengan berbagai budaya adat dan bahasa. Bahagia jangan di Tanya lagi
karena ini adalah impian saya yang paling tinggi untuk bisa menaklukan Negara
selain Indonesia Alhamdulillah semuanya tercapai.
“Raihlah impianmu dengan cara niat yang
lurus tanpa berbelok sedikit pun niscaya suatu saat nanti sugesti mimpi itu
akan datang kepada kalian sendiri” ~Fauzi Wahyu Zamzami~
Assalamualaikum Singapura
Mendarat sudah saya di Changi
Airport yaitu bandara di singapura yang sangat indah, bersih nan elok.
Teknologi canggih pun mulai berada di sekeliling kita, mata ini sangat sekali
tidak bisa mengedip untuk terus melihat Negara ini. Akhirnya apa yang saya
lihat di google bisa menjadi kenyataan juga. Proses imigrasi, pengambilan koper
dan yang lain nya pun telah saya laksanakan. Lumayan di singapura itu lebih
rumit dalam hal imigrasi, karena mereka sangat ketat sekali dan mereka tidak
mau ada yang mengotori bahkan sampai menghancurkan negaranya. Untuk itu ketika
kita bepergian ke negeri orang kita harus waspada jangan sampai ada satu barang pun
yang sangat mencurigakan sehingga kita terkena sanksi. Wah kebayang sekali
ketika kita kena sanksi oleh orang asing.
Kita pun langsung mencari jalan keluar untuk langsung bisa menuju hotel.
Untuk menuju kesana kita pun menggunakan MRT, yang mana kita membeli sebuah
kartu dan di dalamnya itu terdapat saldo untuk kita gunakan naik MRT. Itu
sangat simple sekali, naiklah kita ke dalam MRT dan menunggu beberapa stasiun
menuju ChinaTown tempat saya akan tinggal nanti.
Tidak lama MRT pun menuju ke Station ChinaTown, kami langsung
bergegas keluar dan mencari jalan keluar untuk ke kotanya. Sampailah dimana
tempat saya akan singgah disini, dengan berbagai kebudayaan china, bahasanya
pun mandarin semua baik dari segi makanan, tempat dan terlebih suasananya pun
seperti di China. Koper dan barang-barang pun saya simpan lalu rapihkan
kemudian istirahat sejenak untuk shalat dzuhur. Setelah itu pun kami langsung
siap untuk mengunjungi Raffles Design Institute dengan berjalan sekitar 20
menit dari ChinaTown
Gedung-gedung
bertingkat dengan kebudayaan dan bahasa berbeda pun telah kami lewatisampai akhirnya
sampailah kami di Raffles Design institute yang mana institute ini khusus untuk
media design baik itu visual dan lain sebagainya. Mahasiswa Indonesia pun ada
beberapa yang sedang kuliah disini dan mereka pun telah meraih berbagai
kejuaraan di luar negeri.Waw orang Indonesia gitu, maka tidak ada salah buat
kita untuk menaklukan dunia ini dan lebih dari mereka. Sampailah kita disana dan disambut ramah oleh mereka, dengan
sedikit demi sedikit menjelaskan terlebih dahulu ada apa saja di raffles design
institute itu. Banyak sekali miniature bangunan, sejenis robot dan lain-lain
yang di pajang di depan sebelum masuk ke ruangan seminar.
Seminar pun dimulai dengan penjelasan mengenai raffles design
institute yang mana ternyata masih didominasi oleh orang Singapura. Pertanyaan
pun di lontarkan oleh saya sendiri mengenai apakah ada beasiswa disini ?
ternyata untuk tahun pertama itu tidak ada tetapi untuk tahun selanjutnya itu
bisa mendapatkannya tergantung IPK-nya sendiri dan beasiswanya pun parsial.
Setelah seminar dilaksanakan, kami langsung diajak untuk melihat real fact dari
fasilitas yang tertera di dalamnya. Ruangannya pun bagus dan santai untuk
belajar, karena memang suasana dan fasilitasnya pun mendukung. Setelah semua
penjelasan diutarakan kami pun berpamitan untuk langsung singgah ke Curtin
University, sebelum bubar seperti biasa take a picture together dulu.
Kemudian kami lanjutkan perjalanan menuju ke Curtin
University yaitu salah satu univeritas yang mana berada di 3 cabang, yaitu
Australia (Pusat), Kuala Lumpur dan Singapura. Dan kali ini saya akan
mengunjungi Curtin Singapore. Yang mana untuk sampai kesana pun lumayan jauh
dari sanalah kita langsung memesan Uber untuk pergi kesana. Dan kita menunggu
di sekitar Clarqe Quay.
Setelah uber pun datang kita langsung pergi menuju Curtin
University, di dalam mobil pun kita berbincang-bincang dengan supir dengan
menggunakan bahasa inggris. Sekaligus memahami aksen bahasa inggris asli orang
singapura. Lumayan sedikit lama untuk sampai ke Curtin University, dengan
ditemani gedung-gedung menjulang tinggi dan pemandangan indah akhirnya tidak
lama kemudian sampailah kami ke Curtin University. Disana dikarenakan kami
memakai 2 uber akhirnya salah satu dari rekan kami tertinggal dan alhasil kami
harus menunggu beberapa menit. Setelah itu tidak lama kemudian sampailah rekan
kami, dengan tidak banyak basa-basi kita langsung masuk ke dalam, setelah itu
kita disambut dan diajak ke ruang seminar. Disampaikanlah penjelasan mengenai
universitas tersebut dengan cepat dan akurat, setelah itu kami diajak
mengelilingi ruangan-ruangan yang berada di universitas itu.
Setelah
selesai pun seperti biasa kita foto bersama untuk kenangan bahwa memang kita
pernah singgah disini. Banyak sekali yang saya dapatkan disini, ternyata Curtin
itu ada 3 cabang yaitu Australia, Malaysia dan Singapura. Pusatnya pun terletak
di Perth, Australia, Yang mana salah satu alumni al-ittihad pun pernah
berkunjung kesana. Dari sana saya mulai bangga berarti 2 cabang Curtin
University telah disinggahi oleh anak al-ittihad tinggal selanjutnya yaitu
Curtin Malaysia.
Setelah
selesai dari sana kita pun langsung pamit, untuk singgah ke tempat selanjutnya
yaitu Orchard Road. Tetapi sebelum kesana dikarenakan kebetulan disamping
universitas-nya itu ada masjid, kita pun menunaikan shalat ashar terlebih
dahulu disana.
Kemudian
setelah itu, kita lanjut perjalanan menuju orchard road memakai MRT. Perjalanan
pun ditempuh sekitar 20 menit. Ketika kita sampai disana, saya mulai merasakan
perbedaan waktu. Apabila di Indonesia jam 19.00 itu sudah gelap tetapi disini
itu masih kaya sore hari karena memang perbedaan waktunya 1 jam.
Disana pun
kami sekalian singgah ke tempat belanja, ya sekalian liat-liat murah atau
tidaknya dikarenakan dompet yang terbatas, dompetnya apa uangnya ya? . Tetapi
sebelum belanja biasa kita perbaikian gizi terlebih dahulu dan kita makan malam
di Orchard Road.
Setelah
selesai makan di Orchar Road kita langsung bergegas menuju tempat pembelian
souvenir, yang mana lumayan murah tapi tidak bisa lebih murah dari ChinaTown
juga sih dan disana pun saya hanya membeli Miniatur Merlion untuk kawan-kawan
di tanah air dan
gantungan kunci saya beli di ChinaTown.
Setelah berbelanja tak terasa
ternyata kini sudah malam hari dan saya merasakan malam pertama berada di
negeri orang tepatnya di Singapura. Tidak banyak basa-basi kita langsung menuju
ke Mustafa untuk membeli Cokelat Merlion yang memang katanya enak, tapi menurut
saya sih yang namanya cokelat ya cokelat paling beda sedikit. Tibalah kita di
Mustafa untuk membeli cokelat dan membeli barang-barang lainnya dan seperti
biasa paling banyak belanja ya wanita.
Setelah beres berbelanja kami pun
langsung menuju ChinaTown untuk beristirahat tetapi dikarenakan saya itu
orangnya mempunya jiwa Traveller jadi waktu istirahat pun saya pakai kembali
untuk mengelilingi ChinaTown bersama Bang Kevlyn teman satu-satunya cowo yang
ikut pada acara itu. Kami pun mengunjungi Sri Mariam Temple dan lain
sebagainya.
Setelah itu pun kami kembali ke Yes
ChinaTown Hotel untuk beristirahat sejenak dan melanjutkan perjalanan esok
hari.
“Ukirlah dan raihlah mimpimu jangan sampai mimpimu padam karena apabila padam maka mimpimu akan menjadi bencana bagimu, dan apabila kau berhasil maka itu adalah hasil dari mimpimu yang tak pernah padam” ~Fauzi Wahyu Zamzami